Secara
harfiah, nasi uduk berarti nasi yang dicampur. Dikatakan demikian karena nasi
uduk terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus bersama-sama
dengan santan kelapa dan aneka bumbu. Pembuatan nasi uduk memerlukan
bahan-bahan yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama dibandingkan memasak nasi
biasa. Selain itu, nasi uduk juga membutuhkan pemakaian lauk tambahan yang
lebih beragam dibandingkan nasi biasa. Hidangan serupa nasi uduk, juga dapat
ditemukan di Malaysia, Brunei, Singapura, dan Thailand Selatan, yaitu yang
disebut dengan nasi lemak.
Pada
dasarnya, nasi uduk merupakan nasi rames,yang berarti nasi yang disantap
beserta berbagai macam lauk pendamping. Tentu saja ini dapat menambah berat badan jika dimakan setiap hari. Ada dua versi tentang sejarah nasi
uduk. Versi pertama menyatakan nasi uduk merupakan kuliner Betawi asli, yang
telah dijadikan ikon dari Kota
Jakarta. Versi kedua menyebutkan nasi ini berasal dari kuliner India yang
dibuat dari beras basmati.
Nasi
uduk dapat dinikmati kapan saja, bisa untuk sarapan, makan siang maupun makan
malam. Oleh karena itu warung nasi uduk ada yang buka hingga malam hari. Pada
malam hari, warung nasi uduk ada yang buka hingga malam hari. Pada malam hari,
biasanya nasi uduk dijual di warung pecel lele, yaitu warung yang menjual nasi
uduk beserta lauknya, seperti : lele, ikan mas, ayam bakar, ayam goreng dan
lain-lain.
Ragam
Nasi Uduk
Nasi
uduk merupakan hidangan popular untuk komuter sibuk di Jakarta, terutama karena
harganya yang terjangkau. Hidangan ini dapat ditemukan sepanjang hari di
beberapa warung pinggir jalan.
Ada
banyak warung yang secara eksklusif hanya menjual nasi uduk di pagi, siang,
atau malam hari, tergantung pada demografi daerah sekitarnya. Warung yang
terletak di dekat perumahan biasanya hanya buka di pagi hari, yang dijual di
sekolah biasanya hanya buka di pagi hingga siang hari, sedangkan yang dekat
perkantoran biasanya buka pada siang hingga malam hari.
Dalam
penyajiannya, nasi uduk biasanya dibungkus dengan daun pisang berbentuk kerucut
dan ditaburi bawang merah goreng di atasnya. Komponen nasi sangan menentukan
enak tidaknya nasi uduk. Nasi dengan rasa gurih dan aroma harum ini disajikan
dengan aneka lauk pelengkap.
Jenis
lauk yang biasanya digunakan sangat bervariasi, seperti telur (telur dadar,
irisan telur dadar, telur balado, telur rebus dalam saus sambal), empal (sapi
goreng), ayam goreng atau suwir, abon, teri kacang (campuran ikan teri dengan
kacang tanah), bihun goreng, semur jengkol , tempe goreng atau kering tempe,
emping goreng, tahu goreng, perkedel kentang, perkedel jagung, sambal goreng
kentang, kerupuk, timun, sambal dari kacang, serta bawang goreng yang
ditaburkan di atas nasi.
Kandungan
Gizi
Bahan baku
utama nasi uduk adalah beras yang dimasak dengan santan. Beras merupakan sumber
karbohidrat yang di dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi glukosa. Glukosa
secara terus-menerus disuplai ke otak, sebagai sumber energi utama. Serat yang
terdapat pada beras membantu mengatur pelepasan glukosa ke dalam tubuh. Beras
juga mengandung aneka vitamin B, yang menyehatkan sistem saraf.
Pemakaian
santan menyebabkan rasa masakan menjadi lebih sedap dan gurih, dengan aroma
khas kelapa yang harum (berasal dari senyawa nonylmethyketone). Dalam pembuatan nasi uduk digunakan jenis santan
encer, bukan santan kental seperti yang biasa digunakan dalam pembuatan
rendang, aneka kue, dan dessert. Keuntungan
penggunaan santan encer adalah mengandung lemak lebih sedikit, sehingga lebih
menyehatkan.
Kandungan
zat gizi per porsi nasi uduk tentu sangat beragam sekali, tergantung kepada
komposisi bahan yang digunakan, cara pengolahan, dan cara penyajiannya. Semakin
komplit penyajian nasi uduk, tentu saja akan semakin beragam dan tinggi
kandungan zat gizinya. Oleh karena itu, sangat sulit untuk menentukan nilai
gizi nasi uduk secara pasti.
Secara
umum kandungan gizi per 100 gram nasi uduk dapat dilihat pada Tabel. Nasi uduk
merupakan sumber energi, protein, lemak, aneka vitamin, dan aneka mineral.
Komposisi zat gizi tersebut cukup dapat diandalkan untuk mendukung aktivitas
fisik seseorang. Namun, komposisi gizi tersebut dapat ditingkatkan dan dibuat
lebih menyehatkan, yaitu dengan cara mengubah komposisi bahan dan cara
pengolahannya.
Baca juga: Madu Penggemuk Badan
Baca juga: Madu Penggemuk Badan
Upaya
Meningkatkan Nilai Gizi
Pada umumnya
beras yang digunakan untuk membuat nasi uduk adalah beras putih. Untuk
memperbaiki nilai gizinya, beras putih dapat diganti dengan beras merah. Di
samping menambah daya tarik dari segi penampakan, beras merah juga akan
menambah nilai gizi nasi uduk.
Memasak
nasi uduk beras merah memang lebih sulit dibandingkan nasi uduk biasa.
Kandungan serat yang lebih tinggi dalam beras merah menyebabkan proses
pemasakannya membutuhkan waktu yang lebih lama dari beras biasa. Beras merah
juga membutuhkan santan dua kali lipat dibandingkan dengan beras putih, namun,
dengan cara yang tepat, beras merah akan mudah dimasak serta kandungan gizinya
tidak hilang.
Di
samping mengganti beras putih dengan beras merah, kita juga bisa mengganti air
untuk mengukus beras putih dengan sari bayam. Bayam kaya akan vitamin (A,C, dan
E) dan mineral (besi, natrium, kalium, magnesium, mangan, seng, dan kalsium).
Oleh karena bayam merupakan sayuran hijau, maka nasi uduk yang dihasilkan akan
berwarna kehijauan, sehingga dapat menambah daya tarik dari nasi uduk itu
sendiri. Tip ini juga bisa diterapkan bagi mereka yang kurang begitu suka
mengonsumsi sayuran
Tabel Kandungan Zat Gizi per 100 Gram
Nasi Uduk
ZAT GIZI
|
KADAR
|
Energi (kkal)
|
118
|
Protein (g)
|
2,1
|
Lemak (g)
|
1,5
|
Karbohidrat (g)
|
23,5
|
Serat Pangan (g)
|
0,6
|
PUFA* (g)
|
0,1
|
Natrium (mg)
|
1
|
Kalium (mg)
|
37
|
Magnesium (mg)
|
12
|
Kalsium (mg)
|
3
|
Fosfor (mg)
|
34
|
Besi (mg)
|
0,3
|
Seng (mg)
|
0,4
|
*)PUFA = Asam
lemak tak jenuh ganda
Sumber :
Nutisurvey Indonesia (2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar